Wednesday, November 10, 2010

harap

tentang pasangan dan yang melekat padanya.

sulit sekali melukiskan indahnya sesuatu yang disebut kenikmatan 'pertama'
betapa hati ini berbunga saat pertama kali mengenakan seragam putih abu-abu, betapa mendebarkannya menantikan kelahiran anak pertama. bukan ingin melihatnya berbeda, tapi terasa dan ternilai berbeda saat apapaun itu terjadi untuk yang pertama.

saat yang kedua dia tetap baik, tak merubah bentukannya tapi nilai atas rasa yang melakat padanya yang berbeda. ini dia yang kusebut 'PATI PERTAMA'. padanya tertumpah segala harapan atas ketidak tahuan rasa. berbeda dengan yang kedua, tak lagi ada rasa yang sama. walau memang tak mengurangi bentukannya.

barangkali ini yang maksud Tuhan membatasi ingin dengan mensyaratkan dulu satu perkara atas izin melakoni perkara selanjutnya. karena atas apa yang kita ketahui Dia melingkupinya, sedangkan kita penuh dengan hasrat, bahkan cenderung menuhankan hati dalam berkisah.

tentang inginku, bukan aku ingin merantaimu. tapi aku ingin ia berpadu pada masanya saat takdir itu tak lagi rahasia. saat itulah kenikmatan dari 'sesuatu yang pertama' memanjakan rasa. aku ingin ia rasakan yang terdahsyat walau bersyaratkan menunggu lama.

aku mencintai rasa itu, aku akan menjaganya bukan hanya untukku.
aku tak rela dia luntur, karena cintaku atas rasa itu dan demi yang memilikinya. harapanku.

tentang takdir yang ada di jalan, aku menitipkan jangkar dalam sebuah doa. aku meyakini berharap itu bukan dosa dan dalam harap aku ingin mengakar tumbuh untu sesuatu yang disebut masa depan. hidup yang lepas dari perbudakan hati.


tanya atas kapan syarat itu terpenuhi

tentang hari ini aku berpijak. segala isian dari perjalanan hidup sebelumnya adalah alasan aku memiliki perspektif. tak ada yang tahu kecuali Dia apakah ini salah atau benar?. karena baik itu relatif dan melekat pada manusia sedangkan keberan itu padaNya. atas itu aku berdoa selalu dijaga.

tentang tadi aku menilai sesuatu yang pertama. nalarku tak mampu menjawab kapan sebenarnya landasan melompat itu datang. dimana waktu saat aku tak akan berfikir relatif lagi akan masa depan. atau memang ini tak mungkin. takdir yang memang di didisain dalam rahasia dan manusia berenang dalam lautan ketidak pastian itu.

aku mencintaimu Tuhan.
aku milikmu seutuhnya,
atas hak aku sebagai manusia aku titipkan doaku atasnya harapanku.

yogyakarta.
09.11.10
di sela perbincangan hati.

Labels:

Thursday, October 07, 2010

dua bersyaratkan satu


Wanita itu terus mengoleskan bedak kemukanya, lalu ia balurkan lipstick merah di kedua bibirnya, ditambah beberapa kosmetik lainnya. tak berhenti satu jam sudah dia tak beranjak dari depan cermin kamarnya.

Sesekali ia semprotkan parfume ke badanya. Lalu ia bercermin lagi, kemudian seperti tak puas dia lanjutkan lagi hal yang sama berulang kali berpuluh-puluh kali bahkan beratus-ratus kali.



Sampai gemetar tanggannya karena lelah, cekung sudah kotak bedak yang tak henti ia usapkan. Tapi tetap saja. Mukanya tak puas kala berkaca. Dan ia ulangi lagi.
Terus berlanjut. Kali ini sudah serupa gila. Tapi selalu saja. Seperti tak puas ia ulanginlagi hal yang sama setelah berkaca dan kecewa.


Kenapa???


Sungguh dunia ini adalah perhiasan, dan yang pantas atas perhiasan (kosmetik)adalah orang-orang yang bersih. Siapa mereka orang-orang yang bersih, yaitu orang orang yang beriman.

"dua ini bersyaratkan satu"
"bersihkanlah, dan dunia sendirinya mendandanimu"

yogyakarta.
dalam hari-hariku yang penuh tanya,
kenapa mereka tak kunjung puas?

Labels: ,

primadOna

Aku ingin siapapun yang akan membaca tulisan ini meyiapkan fikirannya terlebih dahulu. Karena aku janjikan ini adalah tulisan terbaik yang kupunya. Setidaknya sampai hari ini.

Semalam alat pandangku menjatuhkan air mata membacanya kembali. Dulu pertama menuliskannya aku tertawa, tersenyum karena tak yakin akan lahir tulisan serupa ini. Aku ditamparnya aku berasa diinjak dan diludahi oleh susunan kata-kata ini.

Aku beri judul primadOna karena sungguh ini tak akan pernah kulupakan. Bahkan saat ku ingin ‘lari’ dari tulisan inipun aku tak selangkahpun sanggup. Dia melekat, bagai jangat an daging yang tak terpisahkan di ragaku. Aku terbuhul mati.

Tulisan satu ini lahir di suatu malam. Heningnya ternyata menghantarku meramu kata tulus, apa adanya tak kubuat berlebihan. Tak banyak diksi indah yang kupunya tapi untuk tulisan satu ini aku bisa yakinkan ku berikan yang terbaik.

Tulisan ‘primadona’ ini ada hubungannya dengan tulisan sebelumnya ‘mata kata’. Tapi dengan segenap kerendahan hati aku berani pastikan ini lebih baik.
Ini dia. Sekali lagi bacalah dengan menyiapkan fikiranmu sebelumnya.

Cerita ini dimulai.

awaInyaboityvb kbrvoir iuytreout ioyvb liyvkn hgfeo kiuybs lihefb ksugeuff nkjsdtyep ,bsfowpyh kgwuqofr bvsjfgoe hhufv hi kh khieufgie h khsweugfsl kvkl;pso gutre bvuyetrp njodhy bcsuw lowput uytf ihi iif hihojo hihrg hgo hih.

Gsigpnls grl khg khirhgohis. Khrgkolos khrg hrighbso khrgkikh khgrls khrghl kdgkbd ksgjrepfwn khwifoh lhei. Nirgto khgorh ksefgge eolith osefi losegk kkglb sfekbsf khirgk khrogh gseiho. iy igegu kgegwojvnkgsw ki. Kigsr.

Eufgifv gigfiew hrogolakukansaja yang terbaikyangkaubisaisrgifuseog khoghh kgbolehsajakau memberitkannyatapi janganumbar kshgshg kshgohag khsbiarkanorangyangmenilai. iusfgifugi iegfui jguefigi igeufu igguge. Jvgeufi jgighfo irwsgdgvdgbv. Egfg. Ewufgigefkh. Keifgiwegfi.



Dfgkefgiekspektasikadangyangmembuatorangkecewa. Jgsfg jgsghi jgsgh hjhgg hsg jiteuw ihoh khk weihi khhrgosehinggakaudiken alnyalebihbaiksaatpertama bertemudibandingsetelahkaudikenalnyaksfhfbjkgkrgh.ifgifgi jgigi gugig igirgks kgsiffisu .tfirkk.

Efgiugibascgti. Kiie gigh gisgogiea gieg hsoj;aiyeiip b khighb ksrhgihl skjroghik shigg. Khighkvaihg .bspwuqiubcjsfu. ihihgkkhih. Khighogio.

Gdigohoheg. Berikanyangterbaikyangkaubisaberikanjegf gugfi jgusfgihk. Jgugh. Jgihogjaifo.jdberbuatlahlebihbanya daripadasekedarberkataksheghhkisgehkjsegfi hkgklckdsgigf. gifgoh

Selesai.

Seringkali kita umbar di awal tapi tak mengerti apa yang setelah itu harus dilakukan.
Semoga mengingatkan. Rendah hai itu salah satu sifat terpuji,
karena kamu adalah apa yang kamu lakukan.

Mohon maaf atas penghantarnya yang terkesan berlebihan.
baca dengan seksama!

Yogyakarta.
dalam perjalanan mimpiku.

Labels:

Monday, June 28, 2010

piala dunia

Sebuah Kompetisi terbesar yang aku tahu,
Bahkan aku bisa pastikan tak akan ada yang mengalahkan kompetsi akbar satu ini.

Semua orang menyaksikannya tiap waktu,
Ribuan orang dibuatnya berteriak histeris tiap hari,
Bahkan jutaan ingat dibuatnya lupa akan bergantinya bulan,

seutuhnya dunia menjadi bagiannya.
Tanpa pkecuali.
Karena Ini piala dunia. SESUNGGUHNYA.

Tak perlu kau tak tidur dan menunggu malam untuk menyasikannya.
Ia ada dihadapanmu kapan saja.
Karena pertandingannya berlangsung di stadion bernama Bumi.
Dan kau adalah satu dari Milliaran pesertanya.

Tak ada pilihan untuk tak ikut kompetisi ini.
Tertakdir lahir artinya kau berhak dan wajib untuk satu tiket kompetisi ini.
Hanya satu tiket.

Juga tak ada pilihan bagimu untuk ”menggantung sepatu” di kompetisi ini.
Karena selagi tercatat sebagai menusia sadar kau terus menjadi pesertanya.
Kau hanya punya pilihan terus bertarung atau kalah dan menjadi pecundang.

Kau bisa saja berlagak lupa. Seakan-akan tak menjadi bagian dari kompetisi ini.
Tapi tak akan. Karena wasitnya Maha tahu. Dia Maha adil.

Tak perlu saling mengalahkan untuk memenangkan kompetisi ini.
Bahkan pernah ada yang dengan mengalah dia memenangkan pertandingan.



Kick off dimulai sejak kau mengerti arti baik dan buruk.
Dan kau sadar memilihnya.

Dalam setiap pertandingannya ada banyak luapan kegembiraan yang tertumpah
Di hari yang sama jutaan orang merasakan kecewa luar biasa karena kalah.
dan tak bisa lolos ke babak selanjutnya.

Ada jutaan babak yang akan kau lewati sebelum nanti pertandingan usai.
Tiap babaknya berdurasi 24”.
Pertandingan berlangsung tanpa jeda.

INGAT !!
Tak selamanya kau berhak atas kompetisi ini.
Peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan dapat ditiup wasit kapan saja.
Tak satu pesertapun tahu itu kapan.

yogyakarta 25.06.2010,
jangan remehkan pertandingan-pertandinagn kecil yang kau lewati.
setiap pertandingan adalah partai final.
dan ada piala surga bagi kamu yang menang. fastabiqul khairat :)

Labels: ,

Wednesday, June 09, 2010

pesta kembang api

“Malam ini aku berfikir tentang 20 tahunku dan mencoba mengingat hari-hari spesial antara 20 x 365 hari itu. Aku dan kembang api hidupku."

Drama hidup ini terus berjalan, waktu berganti tanpa bertanya. Bersamanya ada rangkaian peristiwa dan adegan. Telah diatur tentunya tapi tak ada yang tahu jelas ceritanya.

Layaknya drama, ada tokoh aneka watak di dalamnya. Dalam drama kita dituntut untuk terus berlatih keras. Menjadi sebuah kewajiban bagi aktor agar mampu memiliki penghayatan utuh atas tokoh yang di perankannya.

Ini tentang aku dan kamu [kita]

Berbulan-bulan kadang materi latihan ini terus dibebankan. Tak kunjung juga sampai pada hari pementasan. Tapi kita terus tanpa pilihan untuk tidak berlatih. harus terus.

Bersama bergantinya waktu, di sinilah pembuktian teori seleksi alam dapat nyata terlihat. Satu persatu aktor memilih mundur. Gugur. Sebagian yang lain terus berlatih. Tentunya hanya yang memilih untuk maju terus yang akan berhak ikut dalam pementasan nanti.

Hari pertunjukanpun datang, lebih dari 2 tahun berlatih dan akan di uji di 2 jam pertunjukan ini. Singkat memang, tapi di sanalah pembuktian seorang aktor, penata panggung, penata cahaya, penata musik hingga penata rias. Bersama.

Dua jam telah berlalu..
Pertunjukan usai..

Latihan kembali menanti, tak ada banyak waktu untukmu merayakan hasil pertunjukan tadi. Sekarang hari-hari seperti biasa, latihan. Bedanya pada materi latihan karena kali ini kau akan diajarkan tentang materi lanjutan yang mungkin belum pernah kau tahu sebelumnya. Materi ini hanya untuk mereka yang telah melewati pementasan pertama.

Tak jelas pertunjukan berikutnya akan berlangsung kapan. Tapi waktunya akan datang, dan lagi-lagi yang berhak ikut serta mereka yang teguh terus berlatih.

Inilah hidup yang coba kufahami, setiap hari sama waktunya. Tapi berberbeda isinya. Ada yang perputrannya terasa biasa saja. Ada pula yang menuntutku berfikir lebih lama dan ragaku bekerja lebih keras (pertunjukan).




” inilah hidup, selayaknya pesta kembang api. Persiapannya begitu lama, dan puncaknya adalah pada kekaguman pada gemerlap cahaya sesaat”

yogyakarta 08.06.2010
selamat dan sukses buat seluruh kepanitiaan SIMFONI 2010
tak sabar menunggu pertunjukan 'kembang apinya'.
teruslah berlatih karena ada banyak pertunjukan lain yang datangnya tiba-tiba :)


Labels: ,

Monday, May 31, 2010

'kertas tissue'

Tak banyak orang yang benar-benar mengerti,
karena untuk ini, benar tak cukup hanya mata yang melihat.

ini tentang lembaran kertas biasa.
terbentuk layaknya kertas-kertas lainnya.

ia lembaran, seperti sebangsanya.
tak banyak berbeda,
kecuali mungkin sedikit pada teksturnya yang lebih lembut.

sungguh ia setia pada majikannya.
tak pernah ia bertanya akan di suruh apa.
apa lagi membantah apa yang majikannya ingin perlakukan padanya.

kertas ini lebih lembut dari kertas lainnya.
mungkin karena itu pula ia di peruntukkan berbeda.

ia kertas yang tak punya hak bertanya.
apa lagi memilih akan diperlakukan bagaimana.
menerima saja.

mulai dari keringat hingga air mata.
ia sepenuhnya senang hati menyekanya.
bahkan tak pernah jijik membersihkan ingus majikannya.
ia setia.

tapi apa...


setelah air mata itu di sekanya,
ia dibuang ketempat sampah begitu saja
tak aneh memang. karena memang itu gunanya

setelah habis keringat itu dibersihkannya .
ia di lempar begitu saja ke tempat sampah.
sungguh tak aneh memang. karena memang itu dia.

bahkan pernah pula, majikannya lupa.
kertas tissuenya di tinggal begitu saja di meja.
sampai ia kering lagi dari bekas air mata yang semalam di hapusnya.
tapi lagi-lagi, memang itulah dia, kertas tissue.
















tak ada yang bisa memperjelas ini semua.
karena tak mungkin meminta pendapat dari si kertas itu.
apalagi pendapat dari majikannya, tak mungkin.
toh juga mereka kertas dan majikannya ada di dunia yang berbeda.
dan lagi sekarang dia sudah bersama kotoran lainnya di tempat sampah.


tapi suatu kali aku mendengar si kertas tissue berbisik ..

" terima kasih majikanku, telah percaya padaku untuk meyeka air matamu,
membersihkan keringat di wajahmu. Aku tak pantas bersedih karena aku tetaplah aku.
kertas tissue "


yogyakarta. 30.05.2010
tissue itu sekarang di atas meja.
ternyata majikannya membawa sapu tangan :)

Labels:

Friday, May 28, 2010

berkesudahan

berdiri tak lagi dia mampu,
untuk berpindah satu pijakanpun dia tak bisa,
semua karena dia, waktu.

sekali lagi rasa cinta ini diajari, sungguh setiap takdirNya jauh dari kesia-siaan.
Siang ini. Aku terkapar dalam ruang maluku.

kisahnya

sari : ma, minggu depan sari mau ujian semester lho.
doain ya ma..

mama : ho'o po?
dah mau semster empat ya berartI nak..
perasaan baru kemaren mama nganterin kamu daftar di UGM..
insyaAllah nak, doa mama ga pernah putus buat sarii (mama mengelus kepala sari)

sari : ma, nanti kalau udah lulus, sari ga mau langsung lanjut S2 ma
sari mau kerja, ntar kita ke tanah suci bareng-bareng ya ma, sama kakak juga..

mama : amiiin..
dah malam sana tidur..


berharganya detik, tak ada yang paham betul.
bahkan tak satupun bernama manusia yang lepas dari kesalahan dalam melewatinya.
bertanya aku tentang rasa ini.
tunduk saat pelajaran itu terlihat,
tapi besok??
lusa??

padahal janjiNya tentang mati itu pasti.
ia datang tanpa kabar penanda akan tiba.
bisa besok??
lusa??

malam dirumah itu berganti pagi ini. jumat.
azan zuhur berkumandang bersaing keras dengan isak tangis di rumahku.
siang ini tak panas seperti biasa, tapi sungguh aku tak lagi mampu merasakannya.
tak kuasa aku menahan tangis. hari ini serasaa semua berkesudahan.
habis. hancur.
mamaaaaa !!

aku memanggilnya yang tampak tersenyum di beranda itu.
pipinya lebih putih dari biasa.

sari : mama..
doakan sari ya ma,
doakan sari bisa jadi seperti yang mama inginkan.

mama : .

sari : ma..
ko mama ga bilang-bilang dulu ke sari..
kalau tahu begini, semalamsari tidur di kamar mama aja..
sari kan pengen cerita-cerita banyak sama mama,
ma..

mama : .

sari : ma,
doakan sari dari sana ya ma..
sari cinta mamaa..


Sungguh tak ada pesta yang tak usai.
Karena akhir adalah satu dari muka koin yang tak terpisahkan dari awal.
selayak itu pula hidup dan mati.



waktu akan terus saja berjalan,
dia tak menyapa, apa lagi menegurmu.
terserah apa yang kau lakukan, dia hanya kan diam.
tapi perhitungan akan waktu itu pasti.
dan waktu untukmu bisa berhenti kapan saja.

yogyakarta. 28.05.2010
di rumah sahabatku,
fiktif, tapi nyata apa yang kurasakan
semoga kau tabah.
aku yakin ibumu bangga ditakdirkan memilikimu. anaknya.

Labels:

Friday, May 21, 2010

mata kata


jaga aku, atau aku akan 'membunuhmu'


aku senjata pertama yang manusia punya. Aku ada bukan untuk dilihat
dan tak akan pernah tampak oleh matamu.Tapi jangan kau ragu ampuhnya aku.

tak terlihat memang tapi aku ada.
Dijatahkan untuk semua.

Aku ampuh jika kau mau. aku tajam jika kau tak bernorma.
Aku lembut bila kau hadirkan aku dari hati.

Aku senjata terampuh sejagad dunia.
Aku pastikan. dan kau tak perlu lagi bertanya.

Kau telah mengujiku di detik pertama kau ada sebagai manusia.
bahkan tanpa tata kata. kau dimengerti orang karena aku.



Akulah si penyayat rasa. Karena aku jutaan orang di kolong langit menangis karena kasarnya dunia. Jangankan malu, bahkan membuatmu lebih memilih matipun aku bisa.

Aku tak beraroma. Tapi harumku bisa masuk keruang kecil di sela-sela terumbuk bathinmu.
Akulah sang maha rasa. Membuatmu tersenyum seketika aku bisa. Merah muka malumu tak bisa kau sembunyikan saat aku lahir dari hati lewat mulut pencinta.

Aku bisa guncangkan cairan emosi di ruang tengah tubuhmu. Kau akan rasakan dunia yang berbeda walau kau ada di tempat yang sama. karena aku penentu nada.

Tapi tolong jaga aku.
jika tidak aku akan membunuhmu.
karena aku "harimaumu"

jogjakarta.
setelah satu hati terluka karena pedasnya kata.

Labels:

Wednesday, April 28, 2010

madu justisia

Berbeda orang berbeda pula takdir hidupnya, setiap orang diberikan cobaan tandanya ia manusia. Berbeda orang berbeda pula caranya memandang rangkaian takdirnya. Ini dia bukti kekhasan drama Tuhan tak ada yang sama tapi ia janjikan KEADILAN.

Lama ku mencari berfikir tentang keadilan yang dijanjikanNya. Aku beriman dan aku percaya firmanNya. Walau kadang logika manusiaku melihatnya berbeda.
Di bumi yang sama, Dia ciptakan jutakan kisah dengan berbagai nasib tokoh yang berbeda.

Tadi sore aku melihat seorang kakek tua, renta dengan tanda keriput dari kaki hingga kepalanya. Sayup matanya membuat dia tak perlu berucap untuk memberitakan lelah jiwanya. Koran Koran Koran… dia terus menyuguhkan dagangannya.

Di bumi yang sama aku juga melihat. Seorang pemuda gagah, terlihat berwibawa duduk nyaman di jok mobil birunya. Jelas terlihat hidunya bahagia.

Ada pula di lampu merah tengah kota. Kecil tubuhnya, sudah merah tua mukanya karena seharian berdiri mencari rejeki menantang matahari. Mulutnya bernyanyi dari jendela ke jendela mobil tanpa alas kaki. Tak mungkin dia sedang bahagia..

Malam ini mataku tak kunjung berdamai dengan lelap. Memoriku memutar balik rekaman segenap perbedaan yang setiap hari retina mataku tangkap.

APA INI KEADILAN ITU..
Imajiku tak terpuaskan dengan jawaban mereka yang memaksa otakku untuk yakin saja dan menerima saja.

yang ku yakin Tuhan tak berkerabat dengan siapapun


Lalu entah apa yang hantarkan, malam tadi selepas isya aku membaca sabdanya. Dan buatku ini sungguh melepas dahaga tanya. Kering otakku seketika kuyup membacanya. Tak ada lagi ragu. Tak ada lagi pertanyaan tentang keadilan yang Tuhanku janjikan.

Sabdanya “ tahukah engkau siapa yang paling rugi? Sesungguhnya orang yang paling merugi adalah orang yang tak bisa menikmati SURGA

Bagiku ini sungguh luar biasa..
SubhanAllah..
Sungguh dosa besar aku mempertanyakan keadilanNya dari sisi manusiaku yang penuh noda dan sempit pengetahuan.

Padahal..
Siapapun kamu kamu berpeluang sama untuk mendapatkan surga
Tak berarti tak kaya kau punya peluang lebih kecil. Semua sama dimatanya. Sungguh dunia ini pasti hanya sementara. Pasti.

Buat apa kau kaya tapi kau tak bisa nikmati surga. Buat apa kau jadi presiden bila itu jauhkan kau dari surga. Buat apa kau cantik rupawan bila itu yang buat kau sombong dan jauh dari surga. Maka apapun kau hari ini pastikan itu mendekatkan kau kesurgaNya.
Jadilah yang terbaik didunia untuk kebaikkan di'sana' nanti

Hari ini adalah apa yang kau lihat di dunia yang sementara.
Apa harganya 60 tahun ini jika nanti kau menderita dalam hitungan waktu tanpa batas.

yogyakarta.
26.04.2010

Labels:

Sunday, April 11, 2010

jantung nyawa

Berjalan kususuri salah satu sudut kota ini, tak tahu sebenarnya apa yang sedang ucari, tapi aku ingin menemukannya.
***

Dia terlihat sangat lemah, gontai langkahnya. Matanya sayu berat menahan kantuk. Di sela senyumnya yang terkesan dipaksa batuknya kadang keluar tak tertahan.
Dia tetap semangat mengipas sate dagangannya. Sesekali berteriak setengah menyapa ” satee.. satee tiga ribu 10 tusuuk !.” suaranya terdengar parau dimakan usia.
Kerut keriput kulitnya ingatkan aku pada almarhum nenek yang sudah dijemput kehadiratNya lima tahun yang lalu....





cerita ini dimulai

Ini yang ku dengar.

Dari ibu sering au mendengar cerita tentang bagaimana dia (nenek) dulu. Ia satu-satunya wanita dari tujuh bersaudara. Ana tertua. Saat sekolah rakyat nenek ditinggal mati ibunya. Buyutku. Jadilah dia wanita satu-satunya di keluarga.

Selayaknya biasa, pekerjaan rumah tanggung jawab tak terelakkan darinya. Mungkin agak aneh terdengar karena nenek punya enam saudara. ini tradisi kami.
Tapi dia selalu dapat ponten baik untuk urusan ini. Dia jagonya.

Ini yang kurasakan.
Saat SMP aku aku ditinggalkan orang tua. Untuk keperluan kerja, harusnya aku ikut tapi tapi tidak untuk kali ini karena nenek memintaku untuk sekolah di kampung saja. Masa SMP adalah masa tumbuhku bersamanya. Walau kita beda masa tapi nenek selalu bisa menghiburku. Tak kupungkiri aku rindu ayah ibuku kala itu. Tapi nenek bisa tutup semua itu.

Tak banyak yang aku fikirkan masa itu. Barangkali karena setiap hari bersama. Aku dan mungkin juga nenek lupa kalau anak seusiaku sangat menyusahkannya yang berusia tua.

Tapi dia sabar. Pagi dia sudah siapkan semua. Seperti biasa menu spesial nasi dengan lauk telur mata sapi plus sambal ala nenek. Siang saat ku pulang dia selalu tersenyum menyapa “ baa tadi baraja di sekolah ? (gimana tadi belajar di sekolah ?). Padahal jelas kulihat keringat mengalir di kulit keriputnya yang baru saja balik dari sawah. Biasanya nenek bercerita tentang penjajah kepadaku setelah makan siang. Sorenya seperti biasa dia menyuruhku mengaji , walaus sering kukibuli dengan alasan itu ini. Malam datang artinya nenek telah siapkan menu selanjutnya. Biasanya nasi dengan lauk telur dadar di campur potongan teri.



Tiga tahun kemudian...

Ini masih yang aku rasakan.
Ibu ayah dan tiga kakakku pulang dan tinggal bersama kami dirumah. Sekarang tidak lagi sepi. Karena kami tidak lagi berdua. Kita berlima sekarang dan ada tiga orang perempuan.

Hari-hari tak lagi seperti biasa. Semua berbeda, mungin lebih indah. Pagi ku sekarang bersama segelas susu dan nasi goreng daging buatan kakak. Aku suka ini jauh lebih ni’mat dari nasi telor mata sapi nenek. Siangpun tak seperti biasa aku tak lagi menghabiskan waktu bercerita soal penjajahan karena sekarang aku punya sepeda. Sorenyapun tak lagi sama setelah maghrib berjama’ah kita makan bersama dengan menu ayam atau gulai daging bikinan ibuku. Enak. Jauh lebih enak dari nasi telor dadar.

6 bulan berjalan kulihat nenek tak lagi seperti biasa. Meungkin perasaanku saja karena kulihat dia lebih banyak diam dari biasa..

Nenek kenapa ? nenek ga lagi sakit kan ya..
Nek.. cerita lagi dong nek, tentang tentara belanda ..
Enak ya nek sekarang dirumah jadi rame, dulu cuma kita berdua..
Eh nek, mama pinter ya masaknya ..
rendangnya enak..

Nek..
Sekarang nenek ga usah mikirin ki lagi..
Maafin ki ya nek..
pasti 3 tahun ni ki udah nyusahin nenek..


Sawah kita juga ga usah dipikirin lagi nek, kata mama udah ada yang nolongin kerja.
Nenek senengkan ..?
Ko dari tadi ga di jawab nek..


Akhirnya setelah diam tenang lama, nenek menjawab..
Dia tak berkata, dia hanya senyum..
Tapi matanya berkaca-kaca..


satu bulan setelahnya..

rumahku ramai malam ini, suara dengau orang mengaji memenuhi setiap sudut rumah. Di beranda ku lihat kakak menangis terisak tak tertahan air matanya. Di ruang tengah penuh sesak dan ibuku ada di tengah, ia menahan isak disamping nenek yang yang tersenyum berbalut kain putih setubuhnya.
nenek pergi tinggalkan kami untuk selamanya.

***

"Satee satee tiga ribu sepuluh tusuk.. !!"
Aku tersenyum, nenek penjual sate di depanku kembali berteriak setengah menyapa..

Inilah hidup.
kita tak menyadari kadangsemangat ini lahir bukan karena nasi yang dimakannya. tapi karena ada harapan di depannya. ada yang membutuhkan disampingnya. boleh saja badan ini lelah tapi tidak jiwanya.

karena jantung jiwalah sejatinya yang hidupkan rasa.
.
Banyak yang aku tak mengerti tentang hidup.
Aku harus menemukannya. Akan ku cari ..



malioboro.10.04.2010
dibangku batu dihadapan nenek penjual sate yang penuh semangat.
semoga nenek bisa baca ini dari sana..
aku rindu nasi putih dan telor mata sapi khas nenek

Labels:

Saturday, April 10, 2010

gelapnya bersinar

Apa gunanya aku beretika bila semuanya selesai di dunia.
Apa gunanya aku diajari moral bila kisah ini habis setelah mati.


Sekejap semua berubah, sesaat setelah lampu dikamarku mati. Tak ada lagi pilihan warna. Hanya hitam.

Tadi aku bisa melihat lukisan dinding itu.
Sekarang tidak lagi, padahal mataku sudah menatap kearahnya.
Tadi aku bisa lihat warna putih dinding itu.
Tapi sekarang hitam, padahal aku ada diruangan yang sama.

Geram, sunyi dan takut menjadi paduan unik di hatiku.
Lalu dia bertanya. Apa sebenarnya kamu ?

Damai tentram itu yang kurasakan setelah pertanyaan itu muncul.
Padahal belum sepatah katapun aku menjawabnya.

Bersamanya otakku seakan berlari mundur. Memutar adegan-adegan masa lalu. Semuanya... cita-citaku, janji-janjiku, dosa-dosaku aku pikir ini seperti resume dari kisah 20 tahunku. Aneh tapi aku merasakannya jelas.

Inilah aku. Aku baru sadar aku tersenyum saat lampu dikamar itu hidup lagi.
Lukisan itu tetap ditempatnya, sama. begitu pula cat putih dinding kamarku, hitamnya lenyap.

cahaya

cahayaNya tak putus walau dalam gelap

Ma likiyau middin..
Iyya kana’budu wa iyya kanas ta’in..
Ihdinashira thalmustaqim..


Aku fikir sudah semua yang kuingat. Ternyata salah.
10 menit tak berarti banyak dalam kisah 20 tahunku.
Tapi malaikatNya mencatat semua. Tak luput satupun. Sekecil apapun.
Dan semua dihisab disaatnya.


Apa gunanya aku beriman jika semua selesai di dunia.


kamar kontrakan. 01.04.2010
yogyakarta. sesaat setelah lampu dikamarku mati

Labels:

dua rasa sepenuh dunia

leiden.glücklich

Saat kau tertimpa musibah itu satu,
saat kau mengalah atasnya maka jadi dua.
Bahagia dan derita menjadi dua frasa yang silih berganti hadir dalam setiap kisah manusia. Ia pilihan rasa yang datang dan pergi lalu datang lagi.
Tak terjawab apa sebenarnya ia dipilih atau dijatahkan maha pemberi rasa.

Cara dia datang dan pergi adalah rahasia.
ala skenario khas sang pencipta, latarnya sering tak terduga.

Dari mereka berdua telah lahir berjuta kisah aneka tema.
Dari berjuta kisah yang berbeda lahirkan lagi mereka yang sama.
Bahagia-derita.

Ia bisa buat orang tertawa terbahak.
Tapi juga bisa membantingnya hingga menangis terisak.


Ini dua rasa bukan biasa. Dia guru keadilan.
Ia tak kenal kelas sosial . Ia tak seleksi empunya dari harta ataupun bentuk rupa.
Ia datang saja, kapan saja ke siapa saja.
Tak terjawab memang dia dipilih atau dijatahkan sang maha pemberi rasa.

Darinya tumbuh asa dan putus asa.
Dia bukan makanan yang berikan gizi berbentuk uraian glukosa.
Tapi tanpa makan yang memilikinya seakan kuat berlari sepenuh dunia.
Karena dia lahirkan asa.

Dia bukan parasit pohon yang menghisap zat tumbuh inangnya.
Tapi dia buat lemah tak berdaya yang sedang bersamanya.
Karena dia lahirkan putus asa.

Tak terjawab memang dia dipilih atau dijatahkan sang maha pemberi rasa.
Ia tak terlihat. Tapi ia bisa membuat terlihat berbeda.
Pastinya dalam rupa yang sama. Tapi terlihat berbeda.


buat berharga selagi kau masih bisa berusaha.
hari ini sejatinya juga untuk 'nanti'.
Allah doesn’t promise that life would be easy, but Allah promises to walk with you in every step :).

malioboro. 05.04.2010
sepulang ujian ekonometrika yang luarbiasa.

Labels:

Thursday, March 11, 2010

RECTO . TRAUM

Entah di sudut mana dari tubuh ini ia berada. Tapi yang pasti raga ini jelas merasakannya. Bahkan raga-raga di sekitarnya. Memang tak detail terlukiskan. Tapi ku bisa reka sketsanya.
Dia khayalan di dunia nyata.

Ia si tenaga yang denyutkan biang mimpi, dentumannya alirkan darah bernama naluri. Sebab ia sebagian mata rela tejaga lebih lama. Karenanya otak inang terhukum berfikir lebih keras dari biasa.

Ia sang 'ingin' yang tak bernama
Setiap nyawa berhak atasnya. Tak harus meminta karena kau tinggal memulainya. Menyusunnya bak puzzle beragam pola. Ada yang berbentuk kapal pesiar besar lengkap dengan ratusan lampu latar. Bahkan salah satu tiang utamanya hampir menyentuh bingkai puzzle berukuran kira-kira 63x63 cm itu. Ada pula yang hanya berupa susunan batang pisang, jika benar ku menebak itu seperti rakit kayuh. Rapuh.

***

Ingin ini memang tak bernama. Ia hidup di dunia bebas nilai. Dunia angan. Ia tak perlu kaki untuk hantarkan setengah mahkluk bumi ke pijakan terjauh. Ia tak butuh mulut untuk membuat takjub dan terpana. Ia bahkan tak perlu tangan untuk membuat inangnya merasakan tamparan terdahsyat sedunia.

Di dunia nyata si materi khayal ini jadi objek lomba. Kompetisi puzzle beragam pola. Aturan mainnya sederhana. Setiap orang punya ukuran puzzle yang sama, kurang lebih 63x63 cm dan durasi lomba 24 ketukan.

Di akhir lomba akan ada banyak pesta. Pesta bagi meraka yang berhasil menyusunnya. Ada jutaan tawa lahir karenanya. Bersamanya juga ada tangis dan kecewa. Tentunya bagi mereka yang gagal merangkainya. Bahkan ada yang gila karena--terlambat sadar --untuk sekedar menggambar polanya.

Ia bisa membakarmu hidup-hidup, walau ia bukan api. Ia juga bisa membuatmu mengigil kaku terdampar di dunia tanpa batas pandang. Walau sejatinya ia bukan gurun salju.

20 tahun aku bernama manusia. Mataku telah melihat ratusan sebangsaku sedang membuat pola kapalnya masing-masing.

"Kapalmu apa ??", bisikan itu datang tiba-tiba

Di detik yang sama aku berfikir setengah bertanya. Ternyata tak ada syarat untuk diizinkan ikut serta. Karena hanya butuh pensil ingin dan kanvas yakin.


63x63 setiapnya 24 ketukan
Gambarlah...
Jawab pertanyaan mereka tentang apa kapalmu,
Kapal tujuan duniamu.
untuk kelak mengantarmu ke pelabuhan baqa.

Kapal amfibi dua dunia,
dibuahi di dunia khayal tapi tumbuh di alam nyata.

bukan tentang cerita indah setelah lelap,
Ini nyata jika kau mau.


Perlombaan ini telah dimulai.
Puzzle ukuran 63x63.
Durasi 24 ketukan.


malioboro 22.02.10

Labels:

bismillahirrahmanirrahim

Labels: