Monday, May 31, 2010

'kertas tissue'

Tak banyak orang yang benar-benar mengerti,
karena untuk ini, benar tak cukup hanya mata yang melihat.

ini tentang lembaran kertas biasa.
terbentuk layaknya kertas-kertas lainnya.

ia lembaran, seperti sebangsanya.
tak banyak berbeda,
kecuali mungkin sedikit pada teksturnya yang lebih lembut.

sungguh ia setia pada majikannya.
tak pernah ia bertanya akan di suruh apa.
apa lagi membantah apa yang majikannya ingin perlakukan padanya.

kertas ini lebih lembut dari kertas lainnya.
mungkin karena itu pula ia di peruntukkan berbeda.

ia kertas yang tak punya hak bertanya.
apa lagi memilih akan diperlakukan bagaimana.
menerima saja.

mulai dari keringat hingga air mata.
ia sepenuhnya senang hati menyekanya.
bahkan tak pernah jijik membersihkan ingus majikannya.
ia setia.

tapi apa...


setelah air mata itu di sekanya,
ia dibuang ketempat sampah begitu saja
tak aneh memang. karena memang itu gunanya

setelah habis keringat itu dibersihkannya .
ia di lempar begitu saja ke tempat sampah.
sungguh tak aneh memang. karena memang itu dia.

bahkan pernah pula, majikannya lupa.
kertas tissuenya di tinggal begitu saja di meja.
sampai ia kering lagi dari bekas air mata yang semalam di hapusnya.
tapi lagi-lagi, memang itulah dia, kertas tissue.
















tak ada yang bisa memperjelas ini semua.
karena tak mungkin meminta pendapat dari si kertas itu.
apalagi pendapat dari majikannya, tak mungkin.
toh juga mereka kertas dan majikannya ada di dunia yang berbeda.
dan lagi sekarang dia sudah bersama kotoran lainnya di tempat sampah.


tapi suatu kali aku mendengar si kertas tissue berbisik ..

" terima kasih majikanku, telah percaya padaku untuk meyeka air matamu,
membersihkan keringat di wajahmu. Aku tak pantas bersedih karena aku tetaplah aku.
kertas tissue "


yogyakarta. 30.05.2010
tissue itu sekarang di atas meja.
ternyata majikannya membawa sapu tangan :)

Labels:

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home